Rabu, 21 Desember 2016

Hadiah Untuk Ibu

Hadiah untuk Ibu – Rasulullah SAW dalam sebuah hadis bersabda tatkala ada seorang laki-laki yang bertanya tentang kedua orang tuanya, Rasulullah SAW menyebut ‘ibumu’ sebanyak tiga kali, baru kemudian beliau menjawab ‘bapakmu’ (Al hadist muttafaqun alaih).

Jelas bahwa sosok Ibu memiliki kemuliaan yang paling utama. Bakti seorang anak kepada Ibu tak akan pernah sebanding dengan segala pengorbanannya di dunia. Ibu adalah malaikat tanpa sayang yang dianugrahkan oleh Allah untu kita di dunia.

Maka jagalah hubunganmu dengan Ibu, Sayangilah beliau agar segala pintu berkah bisa terbuka lebar. Doakan Ia sepanjang hidup agar Ia bahagia di dunia dan di akhiratnya kelak. Sisihkan sebagian hartamu sebagai hadiah terbaik yang pernah kau berikikan kepada Ibu.

Rasulullah SAW menganjurkan agarbersedekahlah atas nama Ibumu sebagai hadiah terbaik bagi Ibu mu di dunia. Pahala berlimpah akan senantiasa mengalir baginya.

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma :

أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أُمّـِيْ افْـتُـلِـتَتْ نَـفْسُهَا (وَلَـمْ تُوْصِ) فَـأَظُنَّـهَا لَوْ تَـكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، فَـهَلْ لَـهَا أَجْـرٌ إِنْ تَـصَدَّقْتُ عَنْهَا (وَلِـيْ أَجْـرٌ)؟ قَالَ: «نَعَمْ» (فَـتَـصَدَّقَ عَـنْـهَا).

Bahwasanya ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Sesungguhnya ibuku meninggal dunia secara tiba-tiba (dan tidak memberikan wasiat), dan aku mengira jika ia bisa berbicara maka ia akan bersedekah, maka apakah ia memperoleh pahala jika aku bersedekah atas namanya (dan aku pun mendapatkan pahala)? Beliau menjawab, “Ya, (maka bersedekahlah untuknya).”[1]

Hadiah Terindah untuk Ibu di Surga adalah Sedekah Jariah

Selama ini banyak yang mengira bahwa hadiah terbaik untuk ibu haruslah hadiah yang mewah dan berharga mahal. Padahal, hal ini tidak selalu benar adanya. Jika dibanding dengan memberikan benda-benda berharga mahal kepada ibu, kita lebih baik memberikan sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan atas nama ibu kita.

Akan lebih baik jika harta yang kita miliki disedekahkan berupa sedekah jariyah, dengan niat sedekah jariyah untuk ibu kita. Dengan bersedekah akan jauh lebh baik jika membelikan ibu hadiah berupa barang-barang mahal, yang bisa jadi nilai kebermanfaatannya belum tentu ada.

Seperti yang kita ketahui bersama, amalan sedekah jariah merupakan amalan yang pahalanya tidak akan terputus meskipun orang yang memberikannya sudah meninggal dunia. Selama apa yang disedekahkan masih berguna dan bermanfaat untuk orang lain, maka orang yang bersedekah akan terus mendapatkan pahala.

Sedekah jariyah, pada dasarnya tidaklah selalu dengan sesuatu yang memerlukan biaya yang besar. Sedekah jariyah bisa dengan sesuatu yang sederhana seperti buku kitab-kitab, Al-Quran, dan buku yang bermanfaat lainnya untuk diberikan kepada orang-orang ditempat orang-orang menimba ilmu.

Tidak hanya itu, sedekah jariah lainnya yang begitu sederhana namun sangat bermanfaat adalah sedekah ilmu yang bermanfaat, seperti cara mengaji, cara membaca, tata cara shalat, dan berbagai macam ilmu bermanfaat lainnya. Itulah hadiah terindah untuk ibu yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Bersedekahlah semata-mata karena Allah SWT, niatkan untuk ibu dan yang paling penting adalah keihlasan kita hanya semata-mata untuk Allah SWT.

Kita dapat menyedekahkan apa saja selagi bisa bermanfaat untuk kehidupan orang lain dan berasal dari harta yang halal. Bila miliki rezeki yang berlebih, bangunlah rumah ibadah atas nama Ibumu, agar Ibumu mendapat hadiah istimewa dari Allah SWT yaitu rumah di surga-Nya.

 

[1]. Shahîh, HR al-Bukhari (no. 1388), Muslim (no. 1004), Ahmad (VI/51), Abu Dawud (no. 2881), an-Nasa-i (VI/250), Ibnu Majah (no. 2717), dan al-Baihaqi (IV/62; VI/277-278).

Syaikh al-Albani rahimahullah berkata dalam Ahkâmul-Janâ-iz (hlm. 217), “Redaksi ini milik al-Bukhari di salah satu dari dua riwayatnya, tambahan yang terakhir adalah miliknya dalam riwayat lain. Juga Ibnu Majah dimana tambahan kedua miliknya, sedangkan tambahan pertama milik Muslim.”

Sabtu, 17 Desember 2016

7 Macam Sahabat

SAHABAT adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada sebuah kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.

Persahabatan selalu diharapkan untuk abadi, langgeng, tak lekang oleh masa. Namun pertanyaannya, apakah persahabatan mampu bertahan dari libasan waktu? Hingga sampai ke akhirat nanti.

Berikut 7 macam persahabatan, namun hanya satu yang akan sampai hingga di akhirat nanti:

1. “Ta’aruffan” adalah persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, rumah sakit, dsb.

2. “Taariiihan” adalah persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater.

3. “Ahammiyyatan” adalah persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan, seperti bisnis, politik, boleh jadi jg karena ada maunya.

4. “Faarihan” persahabatan yang terjalin karena faktor hobi, seperti teman futsal, badminton, teman arisan, dll.

5. “Amalan” adalah persahabatan yang terjalin karena satu profesi, misalnya sama-sama guru, dsb.

6. “Aduwwan” adalah seolah sahabat tetapi musuh. Di depan seolah-olah baik, tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu kejatuhan sahabatnya,

“Bila engkau memperoleh nikmat, ia benci, bila engkau tertimpa musibah, ia senang” (QS Ali-Imran [3]:120).

asulullah mengajarkan doa, “Ya Allah selamatkan hamba dari sahabat yg bila melihat kebaikanku ia sembunyikan, tetapi bila melihat keburukanku ia sebarkan.”

7.“Hubban Iimaanan” ikatan persahabatan yang tulus, saling menyayangi karena Allah, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah, bahkan diam-diam dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya.

Boleh jadi ia tidak bertemu, tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah.

Dari ke 7 macam persahabatan diatas, tipe persahabatan seperti nomor 1 hingga 6 akan sirna di Akhirat nanti. Yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke 7, yaitu persahabatan yang dilakukan karena Allah (QS Al-Hujuraat [49]:10),

“Teman-teman akrab pada hari Qiyamat menjadi musuh, kecuali persahabatan karena Ketaqwaan (QS Az-Zukhruf [43]:67).

“Yaa Rabb, kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di Dunia, Shalat dengan kami dan berjuang bersama kami,”

Maka Allah berfirman: “Pergilah ke neraka, keluarkan sahabatmu yg dihatinya ada Iman walau sebesar dzarrah.” (HR. Ibnul Mubarak – kitab “Az-Zuhd”).

Ibnul Jauzi berpesan kepada para sahabatnya sambil menangis,

“Jika kalian tidak menemukan aku nanti di surga bersama kalian, maka bertanyalah kepada Allah, “Wahai Rabb, Saudara fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang ENGKAU. Maka masukkanlah dia bersama kami di Surga-Mu. [rf/Islampos]

 
SUMBER : https://www.islampos.com/7-macam-persahabatan-270202/

Rabu, 14 Desember 2016

Kriteria Pemuda yg Dinaungi Allah

INSPIRADATA. Siapa di antara kita yang tak ingin memperoleh naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala? Tentu, seluruh umat Muslim di dunia ini menginginkannya. Sebab, naungan Allah begitu berarti bagi kemaslahatan hidup kita. Baik itu di dunia maupun di akhirat kelak.

Nah, salah satu janji Allah ialah akan memberikan naungan-Nya terhadap para pemuda. Eits, tapi tidak sembarang pemuda bisa memperolehnya lho! Ada kriteria khusus yang membuat seorang pemuda memperoleh naungan-Nya. Apakah itu?

Rasulullah ﷺ bersabda, “Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya, … Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah…” (HR. Al-Bukhari no. 1357 dan Muslim no. 1031).

Dilansir dalam muslim.or.id dijelaskan bahwa hadis yang agung ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Islam terhadap hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi seorang pemuda muslim. Sekaligus menjelaskan keutamaan besar bagi seorang pemuda yang memiliki sifat yang disebutkan dalam hadis ini.

Syaikh Salim Al-Hilali berkata, “(Hadis ini menunjukkan) keutamaan pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah, sehingga dia selalu menjauhi perbuatan maksiat dan keburukan,” (Kitab “Bahjatun naazhiriin” 1/445).

Imam Abul ‘Ula Al-Mubarakfuri berkata, “(Dalam hadis ini) Rasulullah ﷺ mengkhusukan (penyebutan) “seorang pemuda” karena (usia) muda adalah (masa yang) berpotensi besar untuk didominasi oleh nafsu syahwat. Disebabkan kuatnya pendorong untuk mengikuti hawa nafsu pada diri seorang pemuda, maka dalam kondisi seperti ini untuk berkomitmen dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah (tentu) lebih sulit dan ini menunjukkan kuatnya (nilai) ketakwaan (dalam diri orang tersebut),” (Kitab “Tuhfatul ahwadzi” 7/57)

Dalam hadis lainnya, Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memliki shabwah,” (HR. Ahmad 2/263, Ath-Thabrani dalam “al-Mu’jamul kabir” 17/309 dan lain-lain, dinyatakan shahih dengan berbagai jalurnya oleh syaikh Al-Albani dalam “ash-Shahiihah” no. 2843).

Artinya, “Pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan,” (Lihat kitab “Faidhul Qadiir” 2/263).

Inilah sosok pemuda muslim yang dicintai oleh Allah Ta’ala dan pandai mensyukuri nikmat besar yang Allah Ta’ala anugerahkan kepadanya. Serta mampu berjuang menundukkan hawa nafsunya pada saat-saat tarikan nafsu sedang kuat-kuatnya menjerat seorang manusia. Ini tentu merupakan hal yang sangat sulit dan berat. Maka wajar jika kemudian Allah Ta’ala memberikan balasan pahala dan keutamaan besar baginya.

Nah, jika Anda, sebagai seorang pemuda muslim ingin memperoleh naungan Allah, maka jadilah pemuda yang menerapkan kriteria tersebut. Lakukanlah dengan sepenuh hati, ikhlas karena Allah dan bersabar dalam menghadapi segala godaan dan tantangan. Jangan sampai tergoyahkan oleh hawa nafsu yang terkadang menjerumuskan pada jalan kesesatan. Dengan begitu, insyaAllah, Allah akan memberikan naungan-Nya kepada kita. []

SUMBER :http://www.inspiradata.com/ingin-peroleh-naungan-allah-jadilah-pemuda-seperti-ini/

Jumat, 09 Desember 2016

KEUTAMAAN SOLAT HAJAT

SETIAP manusia pasti memiliki kebutuhan dan keinginan, bahkan seringkali selalu ada dan tidak terbatas. Bagi yang beriman, segala kebutuhan, cita-cita, harapan, dan keinginan, tidaklah serta merta selalu ditempuh melalui jalan usaha secara praktis. Akan tetapi, ia akan terlebih dahulu mengadukannya kepada Allah Swt. sebab Dia adalah Zat Yang Mahakaya, dan memberi kepada yang memohon dan meminta kepada-Nya.

Rasulullah saw pun setiap kali menghadapi kesulitan beliau selalu mengadukannya kepada Allah Swt melalui shalat. Karena shalat adalah jalan keluar bagi mereka yang memiliki kesulitan dan kebutuhan, juga sebagai media dimana seorang hamba mengadukan segala persoalan hidup yang dihadapinya.

Dan shalat hajat, itulah yang akan menjadi ibadah dan sekaligus syariat bagi mereka yang sedang memiliki kebutuhan atau permasalahan, disamping ibadah dan amalan yaumiyah lainnya.

“Dan mintalah pertolongan kepada Tuhanmu dengan melaksanakan shalat dan dengan sikap sabar,” (QS Al-Baqarah: 45).

“Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat), lalu memuji kepada Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi saw Setelah itu, mengucapkan “Laa illah illallohul haliimul kariimu, subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘azhiim…” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Hajat secara harfiah artinya kebutuhan. Jika kita memiliki kebutuhan atau keinginan, Rasulullah menganjurkan kita untuk shalat yakni shalat hajat. Jadi, Shalat Hajat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika ia memiliki hajat atau kebutuhan tertentu dan ia ingin hajat tersebut dikabulkan oleh Allah Swt.

Keutamaan shalat hajat dijelaskan oleh hadits Nabi SAW berikut ini.

“Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat,” (HR Ahmad).

Pada praktiknya shalat hajat ini sangat mudah dan bisa dilakukan pada siang hari atau malam, tidak seperti pada shalat-shalat lainnya secara umum. Misalnya, shalat dhuha hanya bisa dilakukan pada saat matahari terbit sampai datangnya waktu zuhur, atau shalat tahajud yang hanya bisa dilakukan pada malam hari. Shalat hajat dilakukan minimal 2 raka’at dan maksimal 12 raka’at dengan salam setiap 2 rakaat.

Adapun niat Shalat hajat adalah:

Ushallii sunnatal haajati rak’aataini lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat shalat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Dalam kitab Tajul Jamil lil ushul, dianjurkan setelah shalat hajat membaca istigfar 100x, seperti kalimat istigfar yang biasa atau membaca istigfar berikut:

Astagfirullaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaiih.

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Tuhanku, dari dosa-dosa, dan aku bertaubat kepada-Mu”

Selesai membaca istigfar lalu membaca shalawat nabi 100x, yakni:

Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatarridhaa wardha ‘an ashaabihir ridhar ridhaa.

Artinya: “Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas jungjunan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian.”

Setelah itu, mohonlah kepada Allah apa yang kita inginkan, diiringi dengan membaca doa berikut.

Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbul ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As `aluka muujibaati rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birrin wassalaamata ming kulli itsmin. Laa tada’ lana dzanban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.

Artinya: “Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap kebaikan. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.”

Sumber : https://www.islampos.com/doa-dan-keutamaan-shalat-hajat-53149/

Selasa, 06 Desember 2016

3 kemuliaan waktu subuh

Waktu subuh merupakan waktu dimana muslim mengawali aktivitasnya. allah subahanahu wa ta’ala menjadikan waktu subuh bagaikan salah satu sumpahnya, sebagaimana yang tercantum dalam qur’an tulisan (AL) fajr: ‘wal fajr’ demi waktu subuh! ini menunjukkan kalau waktu subuh begitu berarti. pada waktu subuh tercantunm banyak kemuliaan pula tercantunm banyak bahaya.

siapa yang dapat memakainya dengan baik, hingga dia hendak mendapatkan kemuliaan. kemuliaan yang didapat bukan cuma buat dialami di akhirat, tetapi mampu kita rasakan pula saat ini di dunia. rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga amat mencermati waktu subuh, sampai dia melantunkan do’a: “allahumma baarik li ummatii fi bukuuriha (ya allah, berkahilah ummatku di pagi hari) ”.

berikut ini kemuliaan bermacam bidang yang diperoleh karna dicoba di waktu subuh:

1. kemenangan dalam peperangan
hingga dia juga biasa mengirim sariyyah (pasukan perang) di pagi hari dan juga mereka berulang dengan bawa kemenangan. betapa tidak, di dikala kalangan kafir tengah terlelap tidur di waktu subuh - yang benar suasananya amat menunjang buat berulang menenggelamkan diri di peraduan - , kalangan muslimin sudah siap sedia dengan antusias membara menggempur mengalahkan lawan yang tengah lengah.

allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“demi kuda perang yang berlari kencang terengah - engah. dan juga kuda yang mengakibatkan api dengan pukulan (kuku kakinya). dan juga kuda yang melanda di waktu subuh. hingga dia menerbangkan debu, dan juga menyerbu ke tengah - tengah kumpulan musuh”. (qs. (AL) a’diyat: 1 - 5)

2. keuntungan dalam perniagaan
dalam bidang perniagaan juga bila diawali dari di dini hari hingga hendak mendapatkan keuntungan yang lebih besar. tersebutlah sakhru yang menggambarkan seseorang orang dagang. dia biasa mengirim kafilah dagangnya di dini pagi sampai kehidupannya juga sejahtera dan juga hartanya meningkat banyak.

tetapi kita wajib senantiasa ingat banyaknya harta yang diperoleh jangan hingga membikin kita jauh dari dzat yang membagikan titipan harta yang banyak tersebut. niatkan seluruhnya buat beribadah pada - nya. keluarkanlah zakat dan juga sedekah dari harta itu.

3. ganjaran haji dan juga umrah sempurna dalam peribadatan
rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “barangsiapa menegakkan salat subuh berjamaah di masjid, kemudian ia duduk berzikir hingga matahari terbit, kemudian menegakkan salat 2 rakaat, hingga ia hendak mencapai pahala haji dan juga umrah. rasulullah melanjutkan sabdanya, “sempurna, sempurna, sempurna. ” (hr at - tirmidzi).

shalat 2 rakaat tersebut diucap shalat isyroq. kita dapat hitung ringannya penerapan shalat 2 raka’at tersebut bila dibanding dengan melakukan haji dan juga umroh sebagaimana mestinya.

saat ini ini, haji dan juga umroh membutuhkan pengeluaran yang amat mahal buat transportasi, makan dan juga penginapan. kekokohan raga juga terkuras cukup banyak dalam menunaikan ibadah ini. tetapi dengan cuma duduk berdzikir kepada allah di masjid sehabis melakukan shalat subuh berjama’ah sampai matahari terbit setelah itu menegakkan 2 raka’at shalat, kita dapat mencapai pahala haji dan juga umroh dengan sempurna.

ini berarti begitu menggambarkan laporan gembira untuk hamba allah yang tidak dapat menunaikan ibadah haji ataupun umroh karna keterbatasan keahlian, baik dari segi raga ataupun pengeluaran. kita senantiasa mampu mencapai pahala haji dan juga umroh sempurna meski tidak betul - betul berangkat ke tanah suci.

hingga begitu merugilah untuk mereka yang menyia - nyiakan waktu subuh sampai lalu begitu aja. jangankan aktif beraktifitas di waktu subuh serupa menuntut ilmu, mengawali perniagaan, berjihad di jalur allah ataupun duduk berdzikir mengingat - nya di masjid, kalangan muslimin era saat ini malah lelap tertidur. terlebih lagi shalat subuh juga tidak mereka kerjakan.

sementara itu kita sudah ketahui kalau 2 raka’at fajar lebih baik daripada dunia dan juga seisinya. tetapi melakukan shalat fajar begitu merasa amat berat. rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seseorang munafik, kecuali melakukan shalat isya dan juga shalat subuh. sekiranya mereka ketahui hendak keagungan pahalanya, tentu mereka hendak mendatanginya sekalipun wajib berjalan merangkak - rangkak” (hr bukhari muslim).

demikian penjelasan pendek menimpa kemuliaan dunia akhirat yang dapat diraih di waktu subuh. berbahagialah mereka yang sanggup memetik kemuliaan tersebut. hingga marilah mulai dari saat ini kita berlomba buat mengisi waktu subuh dengan bermacam kebaikan sampai kemuliaan dunia akhirat sanggup kita capai.

(sumber: kabarmakkah. com)

Minggu, 04 Desember 2016

Solusi Solat Khusuk

INSPIRADATA. Dikisahkan ada seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk shalatnya. Namun dia selalu kawatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.

Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Isam dan bertanya, “Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan shalat?”

Hatim berkata, “Apabila masuk waktu solat aku berwudhu’ zahir dan batin.”

Isam bertanya, “Bagaimana wudhu’ zahir dan batin itu?”

Hatim berkata, “Wudhu’ zahir sebagaimana biasa, yaitu membasuh semua anggota wudhu’ dengan air. Sementara wudhu’ batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara:

1. Bertaubat

2. Menyesali dosa yang dilakukan

3. Tidak tergila-gilakan dunia

4. Tidak mencari atau mengharap pujian orang (riya’)

5. Tinggalkan sifat berbangga

6. Tinggalkan sifat khianat dan menipu

7. Meninggalkan sifat dengki

Seterusnya Hatim berkata, “Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula bahwa aku seolah-olah berdiri di atas titian ‘Sirratul Mustaqim’ dan aku menganggap bahwa shalatku kali ini adalah shalat terakhirku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik.

Setiap bacaan dan doa dalam solat kupaham maknanya, kemudian aku ruku’ dan sujud dengan tawadhu’, aku bertasyahhud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat selama 30 tahun.”

Apabila Isam mendengar, menangislah dia kerana membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.[]

Sumber: www.solusiislam.com

Sabtu, 26 November 2016

Keajaiban Demam

ANDA pasti pernah demam. Nah, apa biasanya yang ada di pikiran Anda? Biasanya sih, keluh-kesah karena badan jadi tidak enak. Namun demam ternyata mengandung banyak sekali manfaatnya. Maha suci Allah SWT yang telah menjadikan semua ciptaan-Mu ini tidak sia-sia.

Mari kita perhatikan hadits di bawah ini:

“Janganlah engkau mencela penyakit demam, karena ia akan menghapuskan kesalahan-kesalahan anak adam, sebagaimana alat pandai besi itu bisa menghilangkan karat besi,” (HR. Imam Muslim).

Menurut Imam Ahmad dengan sanad yang shahih dari Ibunu Umar, Rasulullah Saw bersabda: “Demam yang menimpa dalam sehari dapat menghapuskan dosa selama setahun.”

Saking bisanya penyakit demam ini menghapus dosa, bahkan ada beberapa sahabat yang mencintai penyakit demam bersemayam dalam dirinya, semata-mata ingin mendapatkan khasiat sakit demam dalam menghapuskan dosa-dosa manusia. Sebagauimana yang diucapkan Abi Dunya, “Mereka (para salaf) senantiasa berharap agar menderita sakit demam dalam suatu malam sebagai penghapus dosa-dosa yang telah berlalu.” Subhanallah!

Rasulullah sendiri termasuk manusia termulya sepanjang zaman, pernah terjangkiti demam. Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Aku pernah memasuki ruangan Rasulullah Saw, saat beliau terkena demam. Maka, aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah engkau terkena demam yang sangat parah?’ Rasul Saw menjawab, ‘Benar, aku terkena demam seperti dua orang dari kalian terkena penyakit ini’. Aku bertanya, ‘Kalau begitu, apakah karenanya engkau mendapatkan dua pahala?’ Beliau menjawab, ‘Ya’.”

Penyakit demam yang muncul sebagai efek meningkatnya suhu badan, yang bisa menjangkiti orang dewasa maupun anak-anak, selain bisa menghapuskan dosa, bisa mendatangkan pahala, dan juga bisa menyehatkan tubuh. Sebagaimana perkataan Syaikh Abdurrahman bin Yahya Al-Mu’alimi dalam bukunya Fawa’idul Maradh, “Demam mempunyai beberapa manfaat bagi tubuh. Yaitu demam dapat ngalirkan endapan-endapan, mengeluarkan racun-racun tubuh, lalu dikeluarkan dari badan. Yang demikian itu tidak bisa dilakukan dengan obat apapun, selain dengan demam itu sendiri.”

Masya Allah, demam yang sring menimpa sebagian dari kami, seringkali dibenci dan dicaci maki, padahal didalamnya terkandung manfaat yang ‘ajaib’ Subhanallah..Subhanallah… Subhanallah … [Sumber: Dikutip dari buku BEROBATLAH DENGAN SEDEKAH, karya Muhammad Albani]